Lihat Galeri
Ular (Serpentes)
Jimbaran Badung Bali
Harga Mulai
on by survey
Morfologi

Ular Tambang
Dendrelaphis Pictus

Panjang tubuh mencapai 1.4 meter. Tubuh bagian atas berwarna kecokelatan, dengan warna perunggu pada puncak badannya. Pada sisi badannya, terdapat satu atau dua garis tipis berwarna kehitaman, yang keduanya dipisahkan oleh garis tebal berwarna krem atau kekuningan. Bagian bawah tubuhnya berwarna krem atau kuning pucat. Kepalanya berwarna sama dengan tubuh bagian atas, dengan corak berwarna hitam yang terdapat di depan dan belakang matanya. Ular yang aktif di siang hari ini, memiliki bisa yang tidak berbahaya bagi manusia namun berbahaya bagi ular-ular lainnya.

 

Ular Sanca
Pythonidae

Ular ini memiliki ukuran yang cukup besar dan dapat tumbuh hingga mencapai panjang hingga 10 meter. Ular sanca memiliki ciri khas berupa warna kulit yang kecokelatan dengan bercak-bercak hitam di seluruh tubuhnya. Selain itu, ular sanca juga memiliki kepala yang besar dan leher yang tebal.

 

Kobra Lokal
Naja Sputatrix

Kobra ini biasanya berwarna hitam kecoklatan. Ukuran panjang tubuh  dapat mencapai 2m. Bagian moncong ular tersebut tumpul dan berwarna keputihan. Selain itu, kobra ini memiliki bentuk gigi taring yang kecil dengan ujung taring yang pendek. Naja sputatrix termasuk ular yang berbisa.

 

Ular Hijau
Trimeresurus insularis

ular jenis ini memiliki ukuran badan lebih besar dari ular pucuk dengan bentuk kepala sedikit oval atau gepeng dengan panjang tubuh sekitar 1 meter sampai 1,5 meter. Berwarna hijau sepanjang tubuh dan warna merah pada ujung ekor, serta memiliki lubang pendeteksi panas (heat pit) yang digunakan untuk berburu mangsa dalam keadaan gelap.

 

Ular Weling
Bungarus Candidus

Berikut morfologi ular weling yang dirangkum dari The Reptile Database: Bentuk tubuh ular weling memiliki tubuh yang ramping dengan panjang mencapai 155 cm (1,55 meter). Pola warna tubuh: bagian atas tubuh ular ini memiliki pola belang-hitam dan putih yang berlanjut hingga ke ekor.

Siklus Hidup

Ular Tambang
Dendrelaphis Pictus

Ular tambang berkembangbiak dengan bertelur (ovipar). Jumlah telur yang dihasilkan sebanyak 2 sampai 10 butir. Setiap ular muda yang baru menetas berukuran panjang sekitar 25 cm.
Makanan utama ular tambang adalah jenis-jenis kadal, cecak, tokek, dan katak/kodok kecil.

 

Ular Sanca
Pythonidae

Ular sanca termasuk ular yang berumur panjang, hingga lebih dari 25 tahun. Mereka berkembang biak dengan bertelur (ovipar). Mereka memiliki masa kawin antara Mei – Juli.
Ular-ular berukuran besar diketahui biasa memangsa hewan hingga seukuran kucing rumah, namun pernah tercatat pula mangsa-mangsa yang berukuran lebih besar. Sanca Asia diketahui pernah memangsa rusa dewasa, dan sanca afrika Python sebae tercatat pernah memangsa antelop. Mangsa-mangsa ini ditelan bulat-bulat, dan diperlukan waktu beberapa hari hingga beberapa minggu hingga ular itu dapat mencerna tubuh mangsa seluruhnya.

 

Kobra lokal
Naja Sputatrix

Kobra betina biasanya kawin dengan beberapa pejantan, menghasilkan musim kawin yang lebih lama dari biasanya. Betina meletakkan 12 hingga 60 telur dalam sarang per tahun sekitar 9 pekan setelah kawin. Umur kobra local rata – rata 20 tahun.
Kobra memakan jenis – jenis reptil, katak, burung, bahkan tikus.

 

Ular hijau
Trimeresurus Insularis

Ular hijau bereproduksi secara seksual dengan pembuahan internal. Ular hijau mencapai kematangan seksual pada usia 21 bulan pada jantan dan 21 hingga 33 bulan pada betina (Plummer, 1985). Ular-ular ini bersifat promiscuous, dimana ular jantan segera keluar setelah sanggama. Ular hijau berkembangbiak dengan cara bertelur, umur rata – rata ular ini adalah 15 tahun.
Adapun makanan utamanya adalah hewan-hewan kecil seperti katak, kadal, burung, dan mamalia. Hemotoksin yang dikeluarkan oleh jenis ular ini ialah toksin yang memusnahkan sel darah merah, mengganggu pembekuan darah, hingga menyebabkan kerusakan organ tubuh.

 

Ular Weling
Bungarus Candidus

Ular weling berkembang biak dengan cara ovipar atau bertelur. Sekali bertelur, ular weling betina akan menghasilkan hingga 10 telur. Telur-telur ini umumnya akan menetas pada musim panas.
Ular weling biasanya memakan ikan, kadak, kadal, hewan pengerat, hingga telur ular. Selain itu, ular welang juga dapat memangsa ular lain yang berukuran lebih kecil. Saat memangsa mangsanya, ular weling akan menelan bagian kepala terlebih dahulu setelah mangsanya pingsan karena bisa ular welang. Bisa ular ini 10x lebih mematikan dari kobra.

 

Metode Pengendalian

Program Pengelolaan Hama Terpadu / Integrate Pest Management (IPM) :

  1. Melakukan pemilihan atau penggabungan beberapa metode pengendalian yang saling mendukung (compatible).
  2. Selalu mengedepankan upaya pencegahan, yaitu dengan mengeliminasi sumber makanan, air dan tempat bersarangnya bagi hama tersebut.
  3. Menekan populasi hama sampai ke tingkat yang tidak menimbulkan kerugian. Selanjutkan dilakukan monitoring dan treatment secara reguler (bila diperlukan) untuk memastikan pupulasi hama terkendali.
  4. Melaksanakan tindakan baitting metode ini biasanya di gunakan untuk mengeliminasi hama sasaran.
  5. Melakukan penanganan langsung dengan cara menangkap yang dilakukan oleh teknisi kami yang sudah berpegalaman di bidangnya.
Galeri
+62 821-4598-4848
+62 821-4598-4848
pestcontrolbnjbadung@gmail.com

B N J Pest Control Bali merupakan perusahaan jasa pengendali hama yang sudah berpengalaman bertahun tahun dalam bidang pengendalian Hama. Kami Perusahaan Jasa Pengendali Hama yang dibangun oleh pengamat yang peduli terhadap lingkungannya. Dengan memberikan layanan cepat, perawatan yang efektif serta menyeluruh dan yang sudah disesuaikan dengan kebutuhan anda.

Informasi

+62 821-4598-4848
+62 821-4598-4848
pestcontrolbnjbadung@gmail.com
Jl. Giri Kencana 108-37, Jimbaran, Kec. Kuta Sel., Kabupaten Badung, Bali 80361

© Copyright BNJ  Pest Control. All Rights Reserved. Powered By www.bangsamediabali.id